Isu Rasis Mengguncang Malaysia
Perayaan Hari Kemerdekaan Malaysia pekan ini diwarnai kericuhan bernuansa rasis. Penduduk minoritas China dan India mencemaskan dominasi kelompok Muslim Melayu. Dalam sebuah insiden, Jumat (28/8), puluhan warga Muslim menggelar aksi dengan membawa kepala sapi berlumuran darah untuk memprotes rencana pembangunan kuil Hindu di permukiman mereka. Sapi adalah hewan yang disakralkan bagi umat Hindu.
Lunturnya semangat toleransi kini membayangi Malaysia saat merayakan 52 tahun kemerdekaan dari penjajahan Inggris, Senin (31/8). "Meningkat setelah 52 tahun, Malaysia ada di persimpangan jalan," kata James Chin, profesor ilmu politik pada Monash University, di Kuala Lumpur, Minggu (30/8). "Kita menuju masyarakat tak bertoleransi di mana para fundamentalis dan ekstremis membajak agenda nasional menuju Malaysia multiras," tambahnya kepada Associated Press.
Dalam kasus lain, seorang wanita Muslim divonis hukuman cambuk oleh pengadilan Islam karena minum bir di tempat umum. Pekan lalu, pemerintah setuju meninjau ulang hukuman itu setelah banyak warga Malaysia mengatakan putusan itu merusak reputasi Malaysia sebagai negara mayoritas Muslim yang moderat. Masih pada bulan ini, pemerintah memperketat penjualan minuman keras dan melarang kaum Muslim menonton konser grup musik AS, Black Eyed Peas, karena acara itu disponsori perusahaan bir Irlandia, Guinness.
Islam garis keras
Meskipun aturan itu hanya berlaku bagi umat Muslim, banyak warga Malaysia menilai fenomena itu mencerminkan menguatnya kelompok Islam garis keras. Mereka cemas aturan itu akhirnya diberlakukan bagi semua warga termasuk non-Muslim.
Soal kerukunan umat beragama adalah hal paling merisaukan Perdana Menteri Najib Razak yang getol mengampanyekan persamaan ras. Malaysia begitu hati-hati memelihara keharmonisan antara tiga kelompok etnis utama—Melayu, China dan India—sejak 1969. Penduduk negara itu memeluk Budha, Kristen, Hindu, dan Sikh, selain Muslim sebagai mayoritas.
Namun, ketegangan rasis meningkat dalam beberapa tahun terakhir di tengah keluhan kelompok minoritas bahwa hak-hak mereka tergerus saat kelompok Islam garis keras kian menguat.
Etnis Melayu yang merupakan 60 persen dari 28 juta penduduk Malaysia menguasai pemerintahan. Minoritas China sebanyak 25 persen dan warga keturunan India sebanyak 8 persen.
Kepala sapi dilempar
Demo dengan kepala sapi di negara bagian Selangor mencuat di tengah perayaan hari kemerdekaan Malaysia. Sekitar 50 demonstran berpawai dari sebuah masjid usai shalat Jumat. Mereka melemparkan kepala sapi itu di luar gedung pemerintah negara bagian. Mereka memperingatkan terjadinya pertumpahan darah jika kuil Hindu dibangun di permukiman mereka.
Lim Kit Siang, pemimpin oposisi, mengatakan, protes itu menjadi tamparan bagi kampanye PM Najib soal persamaan rasis yang dikenal dengan "1Malaysia". Najib belum menyampaikan sikap menanggapi aksi protes itu. Namun, Menteri Sumber Daya Manusia S Subramaniam mengatakan, insiden itu membuat sang perdana menteri marah. Najib pun meminta kepala kepolisian menyelidikinya. Para politisi partai berkuasa juga mengecam. "Saya harap ini tidak berdampak terhadap keharmonisan ras di negara ini," kata Menteri Dalam Negeri Hishammuddin Hussein.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Kirim Komentar Anda!